Mengapa Belajar dari Makhraj Huruf Justru Memudahkan Anak Membaca Al-Qur’an
Belajar huruf hijaiyyah dari makhrajnya justru memudahkan anak membaca Al-Qur’an dengan fasih, cepat, dan benar. Temukan alasannya di sini.
ARTIKEL EDUKATIF
Ust. Cecep Mulya Berliana | Ruang Hijaiyyah
10/11/20252 min read
Membaca Al-Qur’an bukan sekadar melafalkan huruf Arab, tetapi mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan benar—sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada para sahabat. Itulah yang disebut dengan makhraj huruf (tempat keluarnya huruf).
Namun, sebagian orang tua dan guru menganggap pembelajaran makhraj huruf terlalu rumit untuk anak-anak. Padahal, justru belajar dari makhraj-lah yang membuat anak lebih mudah, cepat, dan tepat dalam membaca Al-Qur’an.
1. Makhraj Huruf Adalah Pondasi Bacaan yang Fasih
Bayangkan seorang anak belajar membaca tanpa tahu dari mana huruf itu keluar. Ia mungkin bisa meniru suara guru, tetapi tidak tahu bagaimana cara mengeluarkannya kembali secara konsisten.
Sebaliknya, ketika anak belajar dari makhraj, ia memahami bahwa:
huruf أ، هـ، ع، ح، غ، خ keluar dari tenggorokan,
huruf ق، ك keluar dari pangkal lidah,
huruf ت، د، ط dari ujung lidah,
dan seterusnya.
Dengan pemahaman ini, anak tidak sekadar meniru, tetapi mengerti dan merasakan bagaimana huruf itu diucapkan. Inilah awal dari kefasihan (fasahah) yang akan menuntun pada bacaan yang benar (tartil).
2. Anak Lebih Cepat Menangkap Perbedaan Bunyi Huruf
Kesalahan yang sering terjadi pada pembelajaran Al-Qur’an di usia dini adalah anak tidak mampu membedakan antara huruf yang mirip, seperti:
ذ dan ز,
س dan ص,
ح dan ه,
ع dan ء.
Jika makhraj tidak dikenalkan sejak awal, lidah anak sulit membedakan bunyi yang halus seperti ini.
Sebaliknya, melalui pendekatan makhraj hijaiyyah, anak belajar melibatkan organ ucapnya: lidah, bibir, dan tenggorokan. Hasilnya, mereka lebih mudah membedakan huruf dan lebih cepat membaca dengan benar tanpa harus diulang-ulang.
3. Makhraj Melatih Anak Fokus, Peka, dan Teliti Sejak Dini
Melatih makhraj berarti melatih pendengaran, pengucapan, dan kesadaran diri (self-awareness) secara bersamaan.
Anak tidak hanya mendengar suara guru, tetapi juga belajar merasakan posisinya:
“Huruf ini keluar dari ujung lidah.”
“Huruf itu keluar dari tenggorokan bagian tengah.”
Latihan seperti ini menumbuhkan kepekaan fonetik—kemampuan mengenali bunyi halus—yang sangat bermanfaat bukan hanya dalam membaca Al-Qur’an, tetapi juga dalam keterampilan bahasa secara umum.
4. Metode Rasulullah ﷺ: Mengajarkan Huruf dari Sumber Suaranya
Rasulullah ﷺ tidak hanya mengajarkan makna ayat, tetapi juga cara melafalkan huruf-hurufnya.
Para sahabat belajar langsung dari beliau hingga bacaan mereka serupa dengan bacaan Nabi ﷺ. Imam Ibnul Jazari (رحمه الله) menegaskan dalam Matan al-Jazariyyah:
وَالأَخْذُ بِالتَّجْوِيدِ حَتْمٌ لاَزِمُ
“Mempelajari tajwid adalah suatu kewajiban yang tak terelakkan.”
Dan salah satu pilar utama tajwid adalah makhraj huruf. Maka ketika anak dikenalkan huruf dari tempat keluarnya, ia sejatinya sedang mengikuti jejak pendidikan Al-Qur’an yang diwariskan Rasulullah ﷺ kepada umatnya.
5. Makhraj Membentuk Dasar Bacaan Tartil Seumur Hidup
Kesalahan makhraj yang dibiarkan sejak kecil akan terbawa hingga dewasa. Mengoreksinya nanti jauh lebih sulit karena lidah sudah terbiasa salah.
Sebaliknya, anak yang sejak awal belajar dari makhraj akan memiliki bacaan yang:
fasih (lancar dan benar bunyinya),
tartil (teratur dan tenang),
serta mudah berkembang ke tahap tajwid yang lebih tinggi.
Itulah sebabnya, di Ruang Hijaiyyah, setiap program pembelajaran Al-Qur’an — termasuk Buku Yatlunah Jilid 1 sd 3 — selalu dimulai dengan pengenalan makharijul huruf. Anak dibimbing mengenal, menirukan, dan menghafal huruf berdasarkan tempat keluarnya, dari tenggorokan hingga dua bibir.
6. Hasilnya: Anak Lebih Cepat Membaca dan Lebih Indah Bacaan Qur’annya
Berdasarkan pengalaman lapangan, anak-anak yang belajar dengan pendekatan makhraj:
lebih cepat mengenali huruf meskipun bentuknya mirip,
lebih percaya diri saat membaca karena tahu cara mengucapkannya,
dan memiliki bacaan yang terdengar indah, jelas, dan teratur.
Pendekatan ini bukan membuat sulit, tetapi justru mempermudah perjalanan anak menuju kefasihan dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Penutup
Belajar dari makhraj bukanlah cara yang rumit, tetapi cara yang ilmiah dan alami—sejalan dengan fitrah manusia dalam belajar berbicara.
Anak-anak yang dibimbing dengan metode ini akan tumbuh menjadi generasi yang membaca Al-Qur’an dengan benar, tartil, dan penuh penghayatan, sebagaimana firman Allah:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4)
✍️ Ruang Hijaiyyah
Pusat Pembelajaran Huruf Hijaiyyah dan Tartil Al-Qur’an
Ruang Hijaiyyah
© Copyright 2025, All Rights Reserved