Strategi Mengenal Huruf Hijaiyyah bagi Guru Pemula (Dengan Pendekatan Makhraj dan Sifat Huruf)
Guru pemula perlu mengenalkan huruf hijaiyyah dengan pendekatan makhraj dan sifat huruf agar anak mudah membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih.
ARTIKEL EDUKATIF
Ust. Cecep Mulya Berliana | Ruang Hijaiyyah
10/12/20252 min read
Mengenalkan huruf hijaiyyah kepada anak-anak adalah langkah awal menuju kecintaan mereka pada Al-Qur’an. Namun, tidak sedikit guru pemula merasa bingung dari mana harus memulai: apakah dari bentuk huruf, nama huruf, atau cara membacanya?
Padahal, strategi yang tepat akan sangat menentukan sejauh mana anak dapat memahami dan mengingat huruf-huruf tersebut dengan baik.
1. Mulai dari Pendengaran dan Pengucapan (Bukan dari Tulisan)
Sebelum anak mengenal bentuk huruf, mereka perlu mendengar dan menirukan bunyinya terlebih dahulu.
Guru dapat memperdengarkan suara huruf dengan jelas, disertai contoh sederhana:
“Ini suara haaa (ح) dari tengah tenggorokan, dengarkan baik-baik.”
“Sekarang ulangi bersama-sama, pelan-pelan.”
Langkah ini membangun kesadaran fonetik — yaitu kemampuan anak mengenali perbedaan bunyi huruf.
2. Kenalkan Huruf Berdasarkan Tempat Keluarnya (Pendekatan Makhraj)
Mengajar huruf berdasarkan makhraj artinya memperkenalkan huruf sesuai urutan keluarnya dari tenggorokan hingga bibir.
Metode ini lebih alami karena mengikuti cara manusia berbicara.
Contohnya:
Huruf halqi (tenggorokan): أ هـ ع ح غ خ
Huruf lisānī (lidah): ق ك ج ش ي ض ل ن ر ت د ط
Huruf syafawī (bibir): ف ب م و
Dengan cara ini, guru dapat mengelompokkan huruf-huruf yang posisinya berdekatan. Anak akan lebih mudah memahami perbedaan bunyi antara huruf yang mirip, seperti ق dan ك, atau ت dan ط.
3. Jelaskan Sifat Huruf Secara Sederhana
Sifat huruf tidak harus disampaikan dengan istilah teknis, cukup melalui contoh dan perasaan bunyi:
Huruf kuat (شديدة): seperti ق، ط → terasa ditekan.
Huruf lembut (رخوة): seperti س، ف → terasa mengalir.
Huruf berat (مستعلية): seperti خ، ص، ض → terasa tebal.
Huruf tipis (منخفضة): seperti س، ز، ت → terasa ringan.
Dengan mengenalkan sifat-sifat dasar ini, guru dapat menuntun anak membaca dengan rasa suara yang benar — bukan sekadar meniru bentuk mulut.
4. Gunakan Media Visual dan Gerak Tubuh
Anak-anak belajar dengan seluruh panca indera. Gunakan kartu huruf, gerakan tangan, atau posisi jari yang mewakili tempat keluarnya huruf.
Misalnya:
Tunjukkan leher saat membaca huruf halqi.
Sentuhkan ujung lidah pada gigi saat membaca huruf ت.
Lipat bibir untuk huruf م dan ب.
Metode multisensori seperti ini membuat anak mudah mengingat dan memahami makhraj huruf.
5. Ulangi dengan Variasi Menyenangkan
Guru dapat membuat permainan seperti:
“Tebak dari mana huruf ini keluar?”
“Cari pasangan huruf yang mirip suaranya!”
“Berlomba siapa yang bisa mengucapkan huruf paling jelas.”
Pengulangan yang menyenangkan akan menanamkan pemahaman tanpa membuat anak bosan.
Penutup
Bagi guru pemula, mengenalkan huruf hijaiyyah bukan sekadar mengajarkan huruf ‘alif, ba, ta’.
Yang lebih penting adalah mengenalkan bunyi, tempat keluarnya, dan sifatnya.
Dengan strategi ini, guru tidak hanya membimbing anak membaca, tetapi mewariskan kefasihan yang benar sebagaimana diwariskan para ulama tajwid.
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.”
(QS. Al-Muzzammil: 4)
✍️ Ruang Hijaiyyah
Pusat Pembelajaran Huruf Hijaiyyah dan Tartil Al-Qur’an
Ruang Hijaiyyah
© Copyright 2025, All Rights Reserved